SEJATINYA PEMUDA ADALAH YANG BISA MENGATAKAN, INILAH SAYA!!

Senin, 08 April 2013

Sistem Penunjang Keputusan

Aplikasi Pendukung Keputusan e-Business

  1. Menggunakan sistim informasi untuk mendukung pembuatan keputusan bisnis telah menjadi salah satu daya dorong utama penggunaan teknologi informasi dalam dunia bisnis. Bagaimanapun, revolusi e-commerce yang dihasilkan oleh Internet dan  Website se Dunia (WWW), diharapkan meningkatkan informasi  dan penggunaan sistem pendukung keputusan bagi karyawan perusahaan, para manajer, pelanggan, para penyalur dan mitra bisnis lainnya.
  2. Tayangan  ini  menyoroti beberapa aplikasi utama pendukung keputusan e-business  yang customized, diselaraskan, dan Web-enabled untuk digunakan dalam kegiatan e-business dan e-commerce.
  3. Aplikasi Pendukung Keputusan E-Business ini saat ini  dibuat dengan cepat dan akan segera tersedia tersedia bagi karyawan, para manajer, pelanggan, para penyalur, dan mitra bisnis lainnya dari suatu perusahaan yang tergabung dalam jaringan e-business.
Jenis Keputusan dalam e-Business

Agar kegiatan e-business dan e-commerce berhasil, perusahaan memerlukan sistim informasi yang dapat mendukung berbagai kebutuhan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan bagi para profesional bisnis yang berbeda-beda. Jenis informasi yang diperlukan oleh pembuat keputusan di dalam suatu perusahaan secara langsung berhubungan dengan tingkatan manajemen dan strukturnya di dalam berbagai situasi yang memerlukan adanya keputusan tertentu.
  1. Perencanaan dan Pengendalian Strategis. Para eksekutip Puncak mengembangkan tujuan  organisasi secara keseluruhan , strategi, kebijakan, dan sasaran hasil melalui perencanaan strategis jangka panjang. Mereka juga memonitor pencapaian organisasi yang strategis dan arah keseluruhannya. Sebagai hasilnya, mereka secara khas dilibatkan dalam membuat keputusan  yang tidak tersusun, yaitu  keputusan di mana belum ada prosedur untuk membuat keputusan yang telah ditetapkan sebelumnya.
  2. Perencanaan dan Pengendalian Taktis. Para manajer Pertengahan mengembangkan rencana dan anggaran jangka pendek dan menengah serta  menetapkan kebijakan, prosedur dan sasaran hasil untuk subunit dalam organisasi. Mereka juga memperoleh dan mengalokasikan sumber daya dan memonitor pencapaian dari subunit organisasi di departemen, divisi dan  kelompok kerja lainnya. Karenanya, para manajer ini membuat keputusan  yang lebih semi-structured di mana hanya sebagian dari prosedur keputusan dapat ditetapkan di depan.
  3. Perencanaan dan Pengendalian Operasional. Para manajer pengawasan mengembangkan alat perencanaan jangka pendek seperti jadwal produksi. Para penyelia adalah para manajer digaris terdepan  yang mengarahkan kegiatan para  karyawan  bukan manajemen. Kebutuhan Sistem Informasi bagi  mereka   sering dihubungkan dengan kegiatan pengolahan, monitoring dan evaluasi phisik dari produk.  Karena itu, keputusan mereka menjadi lebih tersusun, yaitu pola atau prosedur pembuatan keputusanan dapat ditetapkan di depan.

Jenis Laporan dalam Sistem Informasi Manajemen

Konsep Sistem Informasi Manajemen, juga disebut  Sistem Pelaporan Informasi , adalah bentuk awal dari Sistem Pendukung Manajemen. SIM menghasilkan produk berupa informasi yang banyak mendukung kebutuhan pengambilan keputusan sehari-hari dalam organisasi. Empat alternatif utama bentuk pelaporan meliputi:
  1. Laporan Berkala Terjadwal: Format yang tradisional ini menyediakan informasi bagi para manajer dengan menggunakan suatu format tertentu (prespecified) yang dirancang sedemikian rupa agar selalu tersedia informasi bagi para manajer secara reguler/teratur.
  2. Laporan Perkecualian. Laporan Ini dihasilkan apabila  suatu kondisi spesifik/tertentu terjadi. Sistem Informasi dirancang untuk menghasilkan suatu laporan perkecualian ketika suatu proses melampui beberapa parameter yang ditentukan dan memerlukan tindakan manajemen.
  3. Laporan Perkecualian mengurangi beban informasi yang terlalu berat. Mereka juga mempergunakan Manajemen Berdasarkan Penyimpangan, campur tangan dari manajemen hanya ketika perlu membuat keputusan.
  4. Laporan Berdasarkan Permintaan. Menyediakan informasi kapan saja seorang manajer memerlukannya. Contoh, bahasa query dari DBMS dan generator laporan memungkinkan para manajer pada stasiun-kerja online untuk mendapat/kan tanggapan secara cepat/segera  atau mengirimkan informasi sesuai permintaan mereka.
  5. Laporan yang bersifat mendesak: Banyak perusahaan saat ini menggunakan perangkat lunak “webcasting” untuk memilih laporan dan  informasi yang akan disebarkan melalui  PC para manajer dan spesialis yang tergabung dalam  intranets perusahaan. Dengan cara ini, informasi didorong/dipaksa masuk kedalam suatu jaringan stasiun-kerja para manajer.
Pengolahan Analitis secara Online
Pengolahan Analitis secara Online(OLAP) adalah suatu kemampuan manajemen, pendukungan keputusan, dan sistem informasi eksekutif yang memungkinkan para manajer dan analis untuk secara interaktip menguji dan menggerakkan sejumlah  besar data yang terpadu dan terperinci dari berbagai perspektif. Dasar Operasi Analitis meliputi:
  1. Konsolidasi. Ini melibatkan kegiatan pengumpulan data. Menjadi sangat  sederhana untuk melakukan roll-ups atau pengelompokan suatu data yang saling berhubungan secara kompleks. Sebagai contoh, data penjualan suatu  kantor dapat digulung (roll-ups) ke penjualan suatu daerah dan data penjualan daerah  digulung  (roll-ups) ke penjualan wilayah.
  2. Drill-Down. OLAP dapat juga melakukan kebalikan dari konsolidasi dan secara otomatis akan menampilkan data yang terkonsolidasi secara terperinci. Sebagai contoh, penjualan yang tersusun berdasarkan produk atau individu penjual yang meliputi  suatu daerah penjualan  dapat diakses dengan mudah.
  3. Mengiris dan Memotong. Mengacu pada kemampuan untuk melihat isi database dari sudut pandang yang berbeda. Sebagai contoh, satu irisan suatu database mungkin menunjukkan semua penjualan suatu produk di dalam daerah. Irisan lain mungkin menunjukkan semua penjualan oleh  suatu saluran penjulan. Dengan tersedianya alternatif dari berbagai perspektif secara cepat, fasilitas mengiris  dan memotong memungkinkan para manajer untuk mengisolasikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.
Sistem Penunjang Keputusan
Sistem Pendukung  Keputusan(SPK) adalah sistem berbasis-komputer yang menyediakan dukungan informasi interaktip bagi para manajer dan para profesional bisnis untuk pembuatan keputusan  yang tidak tersusun dan semi-structured. Tidak sama dengan sistem informasi manajemen, DSS bersandar pada basis model.
Suatu basis model : adalah suatu komponen perangkat lunak yang terdiri dari model yang menggunakan prosedur perhitungan dan analitis yang menyatakan hubungan antar variabel secara  mathematis. Ada berbagai jenis DSS basis model analitis. 
  1. Analisis What-If. Pemakai akhir membuat perubahan variabel, atau hubungan antar variabel dan mengamati hasil dari perubahan tersebut terhadap nilai dari variabel yang lain.
  2. Analisis Kepekaan. Suatu jenis khusus  dari analisa What-if di mana hanya satu nilai variabel yang diubah berulang-kali, dan menghasilkan perubahan pada variabel lain diamati.
  3. Analisis Mencapai tujuan(Goal-Seek):  Dilakukan pengamatan bagaimana perubahan di dalam suatu variabel mempengaruhi variabel lain, analisa mencapai tujuan menetapkan suatu  target nilai untuk suatu variabel, dan kemudian variabel lain berulang-kali berubah  sampai  target nilai tercapai.
  4. Analisis Optimisasi. Suatu model mempunyai tujuan yang lebih rumit. Sebagai ganti dari pengaturan suatu target nilai tertentu untuk suatu variabel, Tujuannya  adalah untuk menemukan suatu nilai jumlah optimum untuk satu atau lebih variabel target, dalam suatu  batasan tertentu.
Comments